1) Program Asurans dan Peningkatan Kualitas sesuai dengan Standar 1300 bertujuan untuk
a) Menilai kualitas temuan hasil penugasan selama satu tahun
b) Menilai efektifitas dan efisiensi kinerja audit internal
c) Evaluasi atas ketepatan pelaksanaan PKAT
d) Mengevaluasi ketersediaan jumlah auditor
2) Berikut ini tidak termasuk dalam Program Asurans dan Peningkatan Kualitas
a) On going assessment
b) Penilaian QualityAssurance Internal
c) Penilaian QualityAssurance eksternal
d) Penilaian wajib oleh organisasi profesi
3) Berikut ini yang tidak termasuk fokus Program Asurans dan Peningkatan Kualitas
a)Internal Audit Process
b) Internal Audit Report
c) Internal Audit Staff
d) Internal Audit Management
4) Fokus dalam penilaian Internal Audit Governance adalah penilaian atas standar
a)Standar 1200
b) Standar 2000 dan 2100
c) Standar 1000, 1100, dan Kode Etik
d) Standar 2200, 2300, 2400, dan 2500
5) Derajat tertinggi yang menunjukkan kualitas tertinggi dalam pelaksanaan program asurans dan peningkatan kualitas adalah:
a)Generally Conform
b) Partially Conform
c) Do not Conform
d) Undisclosure
6) Berikut ini yang tidak termasuk dalam penilaian internal adalah quality assurance
a)2300
b) 2400
c) 2500
d) 2600
7) Termasuk dalam kegiatan penilaian eksternal antara lain:
a) Penilaian dari atasan
b) Pembentukan tim internal
c) Self assessment with individual validation
d) Penilaian oleh Direksi
8) Jangka waktu penilaian eksternal berdasarkan standar profesi adalah
a) Setahun sekali
b) Dua Tahun Sekali
c) Lima Tahun Sekali
d) Sepuluh Tahun Sekali
9) Penilaian yang berfokus pada penanganan sumber daya manusia auditor adalah penilaian
a)Internal audit staff
b) Internal audit process
c) Internal audit governance
d) Internal audit management
10) Penilaian yang difokuskan pada kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan unit audit internal yang dilakukan oleh Kepala Audit Internal adalah penilaian atas
a)Internal audit governance
b) Internal audit staff
c) Internal audit management
d) Internal audit process
11) Tahap akhir perencanaan penugasan adalah menentukan sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan rencana penugasan yang mencakup kegiatan:
a. Menentukan jenis pengujian.
b. Merancang skedul (jadwal) penugasan
c. Menentukan ukuran sampling.
d. Menghubungi klien penugasan.
12). Pada tahap menentukan sumber daya yang dibutuhkan, auditor menentukan kebutuhan sumber daya penugasan (auditor) dalam aspek
a. Kuantitas.
b. Kualitas.
c. Kuantitas dan kualitas.
d. Kompleksitas penugasan.
13). Satuan yang digunakan untuk menyusun menganggarkan waktu dan skedul (jadwal) penugasan adalah
a. Jumlah waktu (jam / hari)
b. Jumlah auditor (orang).
c. Mandays atau sering disebut dengan hari-auditor (HA).
d. Jumlah pekerjaan yang akan dilaksanakan.
14). Untuk pengujian atas pengelolaan barang di gudang persediaan bahan baku dianggarkan waktu 6 (enam) mandays. Dengan anggaran tersebut pengujian dapat dilakukan oleh:
a. 2 (dua) orang auditor dengan waktu 3 (tiga) hari.
b. 3 (tiga) orang auditor dengan waktu 3 (tiga) hari.
c. 1 (satu) orang auditor dengan waktu 3 (tiga) hari.
d. 6 (enam) orang auditor dengan waktu 3 (tiga) hari.
15). Kepala SPI membentuk tim audit yang seluruh sumber daya auditornya disediakan dari dalam unit SPI sendiri karena memiliki kecukupan kompetensi secara agregat (kolektif) untuk menyelesaikan penugasan, disebut sebagai:
a. Sub-contracting
b. Partial out-sourcing
c. Total out-sourcing
d. In-house auditing
16). Kepala SPI melakukan out-sourcing sepenuhnya aktivitas audit internal kepada penyedia jasa audit internal ekstern. Hal ini disebut sebagai:
a. Sub-contracting
b. Partial out-sourcing
c. Total out-sourcing
d. In-house auditing
17). Yang bertanggung jawab untuk menjaga agar tingkat pendidikan dan pengalaman seluruh auditor sesuai dengan mempertimbangkan ruang lingkup pekerjaan dan tingkat tanggung jawabnya adalah:
a. Para auditor sendiri
b. Supervisor
c. Managemen SDM auditor
d. Kepala SPI
18). Dalam penugasan konsultansi, jika auditor internalnya tidak memiliki pengetahuan, keterampilan, atau kompetensi untuk melaksanakan seluruh atau sebagian penugasan tersebut, maka Kepala SPI:
a. harus menolak penugasan konsultansi
b. harus mendapatkan saran dan bantuan yang kompeten
c. harus menolak penugasan konsultansi atau mendapatkan saran dan bantuan yang kompeten
d. harus menerima penugasan konsultansi
19). Bagaimanakah informasi nama-nama personil auditor dalam program kerja penugasan:
a. Tidak boleh dicantumkan
b. Dicantumkan inisialnya saja
c. Dicantumkan namanya atau identitasnya secara jelas
d. Fakultatif
20). Manakah pernyataan berikut yang benar:
a. Auditor Internal tidak diharuskan memiliki pengetahuan memadai untuk dapat mengevaluasi risiko kecurangan.
b. Auditor diharapkan memiliki keahlian seperti layaknya seseorang yang tanggungjawab utamanya adalah mendeteksi dan menginvestigasi kecurangan.
c. Auditor Internal harus memiliki pengetahuan memadai mengenai risiko dan pengendalian kunci.
d. Seluruh auditor internal diharapkan memiliki keahlian sebagaimana layaknya auditor internal yang tanggung jawab utamanya adalah mengaudit teknologi informasi.
21). Diantara standar audit internal (International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing atau IPPF) di bawah ini, mana yang tidak terkait dengan pelaksanaan penugasan audit? a.Identifikasi informasi.
b. Analisis dan evaluasi informasi.
c. Komunikasi hasil penugasan.
d. Supervisi penugasan.
22). Menurut Standar (IPPF), kualitas informasi seperti apa yang harus diidentifikasi selama pelaksanaan penugasan?
a. Cukup, objektif, relevan, dan kompeten.
b. Cukup, andal, relevan, dan berguna.
c. Andal, relevan, kompeten, berimbang.
d. Andal, kompeten, objektif, berimbang.
23). Dari pernyataan berikut ini, mana yang bukan merupakan tujuan dari supervisi penugasan, menurut Standar (IPPF)?
a. Supervisi penugasan bertujuan untuk memastikan tercapainya sasaran.
b. Supervisi penugasan bertujuan untuk memastikan bahwa hasil audit bermanfaat bagi klien.
c. Supervisi penugasan bertujuan untuk menjamin kualitas pekerjaan audit.
d. Supervisi penugasan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan staf (personel) audit.
24). Dari hal-hal berikut ini, mana yang tidak termasuk sebagai kegiatan utama dalam pelaksanaan audit internal?
a. Perencanaan penugasan.
b. Pelaksanaan penugasan.
c. Komunikasi hasil penugasan.
d. Tindak lanjut hasil penugasan.
Informasi ini berlaku untuk pertanyaan nomor 5 dan 6. Berikut ini merupakan kegiatan yang dilakukan dalam proses penugasan audit:
1) Mengidentifikasi dan menilai risiko.
2) Melakukan pengujian untuk mengumpulkan informasi.
3) Mengidentifikasi aktivitas pengendalian yang utama.
4) Mengevaluasi informasi audit yang telah dikumpulkan.
5) Mengevaluasi kecukupan desain pengendalian.
6) Membuat kesimpulan audit.
25). Dari hal-hal di atas, mana saja kegiatan yang dilakukan selama fase perencanaan penugasan? a.1, 2, 4
b. 1, 3, 5
c. 2, 3, 5
d. 3, 4, 6
26). Dari hal-hal di atas, mana saja kegiatan yang dilakukan selama fase pelaksanaan penugasan? a.2, 4, 5
b. 2, 4, 6
c. 2, 5, 6
d. 2, 4, 6
27. Apa tujuan dari evaluasi atas informasi yang telah dikumpulkan selama proses pelaksanaan penugasan?
a. Memberikan penilaian apakah proses operasional klien telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang relevan.
b. Memberikan penilaian apakah pengendalian internal telah dirancang secara memadai dan berjalan secara efektif.
c. Memberikan penilaian apakah informasi yang dikumpulkan cukup, kompeten dan objektif.
d. Memberikan penilaian apakah kegiatan dan proses operasional klien telah dirancang dan diimplementasikan secara memadai.
28). Dari pertanyaan berikut ini, mana yang bukan merupakan pertanyaan utama yang harus dijawab oleh auditor internal pada saat mengevaluasi informasi audit?
a. Apakah risiko-risiko utama diidentifikasi secara memadai?
b. Apakah pengendalian utama dirancang secara memadai?
c. Aoakah pengendalian utama berjalan secara efektif, sebagaimana diharapkan?
d. Apakah risiko-risiko berhasil dimitigasai sampai ke batas toleransi yang diinginkan?
29). Apa yang harus dilakukan ketika auditor internal mengidentifikasi hasil observasi dalam pelaksanaan penugasan?
a. Mendiskusikannya dengan komite audit.
b. Mendokumentasikannya dalam kertas kerja audit.
c. Mengungkapkannya dalam laporan audit
d. Merancang kegiatan tindak lanjut.
30). Hasil observasi audit yang baik memiliki elemen sebagai berikut:
a. Kondisi, kriteria, sebab, dan rekomendasi.
b. Kondisi, kriteria, sebab, dan rencana tindak lanjut.
c. Kriteria, kondisi, akibat, sebab, tanggapan klien.
d. Kriteria, kondisi, akibat, dan sebab.
31). Dari hal-hal berikut ini, mana yang bukan merupakan manfaat dari persiapan pelaksanaan pengujian?
a. Memahami proses yang akan diaudit.
b. Memahami tujuan, risiko, dan pengendalian dari area atau kegiatan yang diaudit.
c. Melakukan pengujian untuk mengumpulkan informasi audit.
d. Memahami ketentuan dan standar yang relevan dengan kegiayan yang diaudit.
32). Apa saja input atau cara yang umumnya digunakan untuk melakukan persiapan pelaksanaan pengujian audit internal?
a. Laporan audit sebelumnya, wawancara, benchmarking.
b. Wawancara, laporan audit sebelumnya, pemetaan proses.
c. Wawancara, kuesioner, cost-benefit analysis.
d. Laporan audit sebelumnya, pemetaan proses, cause-effect analysis.
33). Dari pernyataan berikut ini, yang merupakan manfaat dari review atas dokumentasi audit terdahulu adalah:
(1) Menunjukkan bagaimana pendekatan auditor dalam melaksanakan penugasan.
(2) Memberikan gambaran tentang tujuan yang ingin dicapai oleh kegiatan yang diaudit.
(3) Mengalokasikan sumber daya untuk melaksanakan penugasan.
(4) Mengidentifikasi permasalahan yang sebelumnya ditemukan.
(5) Melakukan evaluasi atas informasi yang terkumpul.
a. 1, 2, 4
b. 1, 3, 4
c. 1, 2, 5
d. 1, 4, 5
34). Mana dari pernyataan berikut yang tepat perihal persiapan pelaksanaan pengujian audit?
a. Salah satu faktor yang mempengaruhi persiapan pelaksanaan penugasan audit adalah pengalaman, pengetahuan, dan pelatihan auditor mengenai kegiatan yang diaudit.
b. Persiapan pelaksanaan penugasan audit bertujuan, salah satunya untuk menilai apakah pengendalian internal telah didesain secara memadai.
c. Persiapan pelaksanaan pengujian bertujuan untuk memberikan pemahaman umum mengenai area atau kegiatan yang diaudit, namun tidak dapat memberikan gambaran mengenai sumber daya audit yang akan digunakan.
d. Salah satu teknik yang sering diterapkan dalam melakukan persiapan pelaksanaan pengujian adalah review atas tindak lanjut hasil audit terdahulu.
35). Salah satu input penting untuk melakukan persiapan pengujian audit adalah review atas laporan audit terdahulu dan dokumentasi lainnya yang relevan. Berikut ini, mana yang bukan merupakan dokumentasi relevan yang perlu di-review dalam persiapan pengujian? a.Laporan kinerja atau kegiatan.
b. Hasil evaluasi manajemen risiko organisasi.
c. Kontrak perjanjian yang dilakukan oleh organisasi dan pihak ketiga.
d. Risalah rapat direksi dan dewan pengawas atau komisaris terkait tata kelola organisasi.
36). Salah satu tools yang sering digunakan oleh auditor internal untuk mempersiapkan pengujian audit adalah checklist. Berikut adalah beberapa kegunaan dari checklist, kecuali:
a. Alat kendali untuk memastikan bahwa kegiatan yang diperlukan telah dirancang dan dilaksanakan dalam rangka menyelesaikan penugasan audit.
b. Membantu menciptakan konsistensi diantara tim audit.
c. Metode untuk mengumpulkan informasi secara cepat dari responden
d. Alat bantu untuk menguji kecukupan pengendalian internal yang ada.
37). Dalam mempersiapkan pelaksanaan pengujian, auditor dapat menggunakan kuesioner pengendalian internal (internal control questionnaire), yaitu:
a. Susunan pertanyaan terstruktur yang digunakan untuk memperoleh informasi serupa dari berbagai pihak.
b. Susunan pertanyaan yang digunakan oleh auditor untuk memperoleh informasi penting mengenai pengendalian internal.
c. Susunan pertanyaan yang dirancang secara sistematis untuk mengevaluasi implementasi pengendalian internal.
d. Rangkaian pertanyaan yang terstuktur dan sistematis untuk memperoleh informasi penting mengenai profil risiko dan mitigasi risiko tersebut oleh manajemen organisasi.
38). Wawancara merupakan langkah yang penting dalam mempersiapkan pelaksanaan pengujian audit. Berdasarkan tipe pertanyaannya, kita mengenal wawancara dengan pertanyaan terbuka (open-ended) dan mengarahkan (leading). Berikut ini yang bukan merupakan contoh pertanyaan terbuka adalah ...
a. Bagaimana Anda mengetahui bahwa data yang dimasukkan dalam sistem pembukuan ini benar?
b. Apakah Anda mengikuti produr operasional standar dalam melakukan kegiatan pemuatan barang ke kapal?
c. Apa yang Anda lakukan untuk memastikan bahwa keluhan pelanggan telah ditangani sesuai dengan prosedur operasional standar?
d. Bagaimana Anda merancang prosedur operasional standar penanganan keluhan konsumen?
39. Dari poin-poin di bawah ini, mana yang merupakan output dari kegiatan persiapan pengujian audit?
(1) Isu penugasan yang signifikan dan alasan untuk melanjutkan penugasan audit lebih mendalam.
(2) Tujuan, lingkup, dan metodologi audit yang akan dilakukan
(3) Deviasi antara risiko yang telah diidentifikasi dan pengendalian internal yang telah dirancang.
(4) Risiko penugasan audit yang teridentifikasi
(5) Poin pengendalian penting dan kelemahan pengendalian atas suatu area atau kegiatan. a.1, 2, 4
b. 1, 3, 4
c. 1, 2, 5
d. 1, 3, 5
40). Dari kegiatan berikut ini, mana yang merupakan langkah dalam pelaksanaan penugasan audit?
(1) Pertemuan pendahuluan (entry meeting).
(2) Pengujian untuk menilai kecukupan informasi.
(3) Pengujian untuk mengumpulkan informasi.
(4) Mendokumentasikan hasil pengujian.
(5) Evaluasi atas implementasi pengendalian internal dan menyusun ringkasan hasil audit. a.2, 3, 4
b. 1, 3, 4
c. 2, 4, 5
d. 1, 3, 5
41). Berikut ini, yang bukan merupakan manfaat dari pertemuan pendahuluan adalah ...
a. Memperoleh penjelasan umum mengenai risiko utama yang dihadapi oleh klien.
b. Membangun saluran komunikasi antara auditor internal dan klien.
c. Menjelaskan alasan, tujuan, dan bagaimana pekerjaan audit akan dilakukan.
d. Mengurangi kekhawatiran klien akan terganggunya aktivitas operasional dikarenakan kegiatan audit.
42). Dalam entry meeting, auditor internal harus melakukan klarifikasi pendahuluan. Hal yang perlu diklarifikasi adalah sebagai berikut:
(1) Isu atau permasalahan yang telah diidentifikasi oleh auditor internal pada saat melakukan persiapan pengujian.
(2) Tujuan audit internal, yang ditekankan untuk meningkatkan kinerja klien dan memberikan value added bagi organisasi.
(3) Uji petik yang akan dilakukan, dan pertimbangan dalam menentukan uji petik tersebut.
(4) Konfirmasi mengenai hasil observasi audit dan tindak lanjut atas rekomendasi audit sebelumnya.
(5) Jadwal/rencana pekerjaan lapangan, termasuk jadwal kunjungan ke lokasi tertentu. a.1, 2, 4
b. 2, 4, 5
c. 1, 3, 5
d. 2, 3, 5
43). Diantara kegiatan berikut ini, mana yang bukan merupakan bagian dari persiapan menjelang pertemuan pendahuluan (entry meeting)?
a. Menyiapkan peserta pertemuan pendahuluan, baik terkait manajemen dan personel dari klien maupun tim audit.
b. Menjelaskan kepada anggota tim tentang peran mereka dalam entry meeting.
c. Menyampaikan kepada manajemen dari klien mengenai perlengkapan dan peralatan kerja yang dibutuhkan oleh auditor selama melaksanakan penugasan.
d. Mempersiapkan agenda rapat dan paparan/presentasi jika dibutuhkan.
44). Apa tujuan dari pelaksanaan pengujian audit?
a. Mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal yang telah dirancang dan diimplementasikan oleh organisasi atau klien.
b. Mengevaluasi efektivitas pengendalian internal organisasi.
c. Mengidentifikasi sumber dan jenis informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan audit yang telah ditetapkan.
d. Mengumpulkan dan menilai informasi dalam rangka menjawab tujuan audit yang telah ditetapkan.
45). Berdasarkan pertimbangkan profesionalnya, auditor internal dapat memutuskan untuk melakukan pengujian atas control score. Apa yang dimaksud dengan ‘control score’?
a. Risiko klien yang tertinggi dari seluruh portfolio risiko yang telah diidentifikasi.
b. Nilai total risiko yang masih ada setelah dimitigasi dengan pengendalian internal.
c. Pengendalian yang telah dirancang terhadap risiko klien yang dikategorikan tinggi.
d. Selisih antara risiko bawaan (inherent risk) dan risiko sisa (residual risk) yang tinggi.
46). Kriteria yang perlu diperhatikan oleh auditor internal dalam melakukan pengujian adalah ... a.Langsung, efisien, efektif.
b. Langsung, efisien, dapat dilaksanakan.
c. Efisien, efektif, objektif.
d. Efisien, efektif, bermanfaat.
47). Dari pernyataan berikut ini, mana yang bukan merupakan persyaratan yang harus diperhatikan ketika melakukan pengujian?
a. Auditor internal harus mengomunikasikan tujuan, lingkup, dan hasil dari pengujian audit. Komunikasi hasil pengujian harus akurat, objektif, lengkap, dan tepat waktu.
b. Auditor harus selalu waspada terhadap kesalahan, kecurangan, pemborosan, ketidakefisienan, ketidakefektifan pada proses operasional atau kegiatan yang diaudit.
c. Auditor harus menerapkan kecakapan profesional dalam melaksanakan penugasan audit.
d. Apabila auditor menemukan adanya kecurangan, hal tersebut harus segera diinformasikan kepada manajemen yang berwenang dan merekomendasikan investigasi lebih lanjut, jika diperlukan.
48). Apa yang harus dilakukan oleh auditor ketika berdasarkan penilaiannya auditor berkesimpulan bahwa standar operasi atau kriteria yang tersedia dalam organisasi klien tidak memadai untuk dijadikan sebagai kriteria audit?
a. Berkomunikasi dengan klien dan meminta mereka untuk menentukan kriteria yang tepat digunakan dalam audit.
b. Beridiskusi dengan klien untuk mencari alternatif atau menentukan ukuran/kriteria yang disepakati bersama.
c. Menetapkan untuk menggunakan standar industri atau hasil benchmarking sebagai kriteria audit.
d. Memutuskan untuk menghentikan pekerjaan audit dan melaporkan hasil persiapan pengujian yang telah dilakukan, berikut alasan penghentian pekerjaan audit.
49). Hasil evaluasi informasi harus didokumentasikan dan disimpulkan. Salah satu alat bantu mendokumentasikan hasil evaluasi informasi adalah ‘Matrik Risiko-Pengendalian’ yang memuat:
(1) Risiko tingkat proses yang dihadapi klien.
(2) Pengendalian yang ada.
(3) Pendekatan/teknik pengujian pengendalian.
(4) Risiko sisa (residual risk) yang masih ada.
(5) Hasil pengujian atas pengendalian
(6) Kesimpulan pengujian
(7) Rekomendasi yangg diperlukan untuk memperbaiki pengendalian.
a. 1, 2, 3, 4, 6
b. 1, 2, 3, 5, 6, 7
c. 1, 2, 3, 5, 6
d. 1, 2, 3, 4, 5, 6
50). Dari keempat jenis bukti audit, mana yang umumnya dianggap sebagai bukti yang paling persuasif?
a. Bukti dokumentasi
b. Bukti testimonial
c. Bukti analitis
d. Bukti fisik
551). Apa tujuan utama dari metode uji petik dalam audit (audit sampling)?
a. Membuat audit menjadi lebih efisien.
b. Memilih bagian dari populasi yang dapat mewakili populasi dengan cukup akurat.
c. Membuat pengujian pengendalian internal menjadi lebih efisien dan efektif.
d. Membuat keseimbangan antara tujuan audit dan sumber daya audit yang terbatas.
552). Berdasarkan pengujian secara sampling dengan metode statistik, auditor menjelaskan bahwa mereka 95% yakin bahwa tingkat kesalahan dari populasi ini adalah 5%, plus atau minus 2%. Sample digunakan sebanyak 200 transaksi dari populasi sebanyak 2000 transaksi. Apa makna dari pernyataan auditor tersebut?
a. Dengan mempertimbangkan ukuran sampel terhadap populasi, auditor 95% yakin bahwa antara 10 sampai 100 transaksi mengandung kesalahan. Ada 5% kemungkinan bahwa lebih dari 100 atau kurang dari 10 transaksi mengandung kesalahan.
b. Dengan mempertimbangkan ukuran sampel terhadap populasi, auditor 95% yakin bahwa antara 6 sampai 14 transaksi mengandung kesalahan. Ada 5% kemungkinan bahwa lebih dari 14 atau kurang dari 6 transaksi mengandung kesalahan.
c. Dengan mempertimbangkan ukuran sampel terhadap populasi, auditor 95% yakin bahwa antara 60 sampai 140 transaksi mengandung kesalahan. Ada 5% kemungkinan bahwa lebih dari 140 atau kurang dari 60 transaksi mengandung kesalahan.
d. Dengan mempertimbangkan ukuran sampel terhadap populasi, auditor 95% yakin bahwa antara 40 sampai 100 transaksi mengandung kesalahan. Ada 5% kemungkinan bahwa lebih dari 100 atau kurang dari 40 transaksi mengandung kesalahan.
553). Di bawah ini adalah hal penting yang harus dipertimbangkan dalam menentukan ukuran sampel statistik, kecuali …
a. Tingkat keyakinan.
b. Variabilitas.
c. Keahlian dan pengalaman auditor dalam melakukan metode sampling.
d. Ketelitian (precision).
554). Diantara pernyataan berikut ini, mana yang bukan merupakan keunggulan dari metode sampling statistik?
a. Memberikan dukungan yang kredibel bagi kesimpulan dan rekomendasi audit.
b. Lebih fleksibel dalam penggunaan pertimbangan profesional untuk menentukan hal yang diuji.
c. Dapat digunakan untuk menilai kecukupan bukti.
d. Dapat diterapkan pada pengujian berbasis komputer.
555). Diantara pernyataan berikut ini, mana yang merupakan keterbatasan dari metode sampling statistik?
a. Membutuhkan biaya yang cukup tinggi untuk merancang dan memilih sample.
b. Sangat bergantung pada pengetahuan dan pengalaman auditor mengenai populasi.
c. Tidak memberikan fleksibilitas pada auditor untuk menggunakan software bantuan.
d. Kerumitan dalam menyatakan dan menginterpretasikan risiko sampling.
566).. Berikut ini yang bukan merupakan jenis dari uji petik statistik adalah …
a. Discovery sampling
b. Haphazard sampling
c. Stop-or-go sampling
d. Stratified attribute sampling
557). Pernyataan berikut ini adalah contoh penerapan dari stop-or-go sampling, kecuali …
a. Auditor memulai uji petik dengan mengambil dan menganalisis sample yang tidak banyak. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis tersebut akan memutuskan apakah akan meningkatkan jumlah sample.
b. Jika dengan sample awal auditor menemukan jumlah penyimpangan yang rendah maka sampling dihentikan dan auditor menyusun kesimpulan.
c. Jika dengan sample awal auditor menemukan jumlah penyimpangan yang cukup tinggi maka auditor menambah sample dan menganalisisnya.
d. Dalam rangka mendeteksi adanya kecurangan, auditor mengambil dan menguji sample transaksi yang cukup besar.
558). Berikut ini yang merupakan langkah dari pelaksanaan attribute sampling adalah …
(1) Identifikasi risiko utama pada area, proses, atau kegiatan yang diaudit.
(2) Identifikasi tujuan dari pengendalian internal tertentu yang telah ditetapkan.
(3) Menentukan populasi dan unit sampling.
(4) Menentukan ukuran sample dan memilih sample secara acak.
(5) Mengidentifikasi nilai moneter dari hasil pengujian sample. a.2, 4, 5
b. 1, 3, 4
c. 1, 2, 5
d. 2, 3, 4
9. 59).Metode sampling non-statistik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut, kecuali …
a. Secara tidak sistematis, dengan cara mengambil file dari tempat penyimpanan tanpa menggunakan kriteria.
b. Berdasarkan pertimbangan auditor, dengan cara mengambil sample transaksi yang tidak biasa dalam laporan.
c. Secara sistematis, dengan mengambil sample pada setiap urutan tertentu.
d. Secara acak (random) agar setiap item dalam populasi memiliki peluang sama untuk dipilih.
1 60. Berikut ini yang bukan merupakan keterbatasan dari metode sampling non-statistik adalah …
a. Dapat membutuhkan banyak waktu untuk menggunakan pertimbangan profesional auditor.
b. Efektivitas sampling non-statistik sangat bergantung pada pengetahuan dan pengalaman auditor.
c. Auditor dapat menguji sample yang terlalu banyak atau sebaliknya, terlalu sedikit.
d. Tidak dapat menyatakan secara kuantitatif risiko sampling.
61. Salah satu teknik pengumpulan informasi yang digunakan oleh auditor adalah survei, yang bertujuan untuk …
a. Menggali jawaban, ide, pandangan dari pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan suatu kegiatan.
b. Mengumpulkan informasi yang serupa dari beberapa pihak pada suatu waktu.
c. Memperoleh jawaban dari responden atas suatu permasalahan.
d. Menggali informasi mengenai risiko dalam suatu kegiatan atau proses operasional dari pihakpihak yang berkepentingan.
62. Pernyataan berikut ini yang merupakan kelemahan dari teknik pengamatan (observasi) dalam pengumpulan informasi adalah …
a. Bukti yang berasal dari hasil pengamatan harus diperkuat atau didukung oleh jenis bukti lain.
b. Pengamatan kurang efektif jika dilakukan sendiri oleh auditor, tanpa melibatkan klien.
c. Pengamatan atau observasi menghasilkan bukti yang kurang persuasif.
d. Pengamatan secara acak dapat menghasilkan kesimpulan yang tidak valid apabila digeneralisasi.
63. Dari pernyataan di bawah ini, yang merupakan pengertian dari tracing dalam konteks pengumpulan bukti audit adalah …
a. Mengikuti suatu transaksi ke depan (forward) mulai dari dokumen awal atau fisik aset hingga ke catatan akhir atau laporan.
b. Mengikuti suatu transaksi ke belakang (backward) dari laporan atau catatan ke dokumen awal atau aset berwujud.
c. Mengikuti suatu transaksi ke depan (forward) mulai dari dokumen awal atau aset berwujud hingga ke laporan akhir, untuk melihat eksistensi aset tersebut.
d. Mengikuti suatu transaksi ke belakang (backward) dari laporan/catatan ke dokumen awal atau aset berwujud, untuk memastikan asersi kelengkapan (completeness).
64. Berikut ini yang merupakan pernyataan yang benar mengenai metode vouching dalam pengumpulan bukti audit adalah …
(1) Metode pengumpulan bukti dengan menelusuri suatu transaksi ke belakang (backward) dari laporan akhir ke dokumen awal atau fisik aset.
(2) Vouching bertujuan untuk menguji validitas informasi yang dicatat.
(3) Metode pengumpulan bukti dengan menelusuri suatu transaksi ke depan (forward) dari catatan awal ke laporan akhir.
(4) Metode vouching terhadap aset berwujud bertujuan untuk melihat keberadaan (existence) aset tersebut.
(5) Vouching bertujuan untuk memastikan bahwa semua transaksi telah dicatat. a.1, 2, 3
b. 1, 2, 4
c. 1, 3, 4
d. 1, 3, 5
65. Berikut ini yang bukan merupakan pengertian dari ‘prosedur analitis’ adalah …
a. Membandingkan berbagai data yang saling berkaitan untuk menguji hubungan kausalitas dari data-data tersebut.
b. Analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan beberapa data yang saling berkaitan untuk melihat tren dari data tersebut.
c. Membandingkan berbagai data yang saling berkaitan untuk menguji kewajaran suatu hubungan.
d. Analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan beberapa data yang saling berkaitan dengan menggunakan teknik audit berbantuan komputer (computerized audit techniques).
66. ‘Konfirmasi’ adalah salah satu metode pengumpulan informasi dalam rangka memperoleh verifikasi dari pihak ketiga mengenai keakuratan suatu informasi. Bilamana ‘konfirmasi negatif’ dilakukan oleh auditor?
a. Ketika auditor meminta agar penerima konfirmasi (pihak ketiga) merespon hanya atas informasi yang dianggap benar.
b. Ketika auditor meminta agar penerima konfirmasi (pihak ketiga) merespon semua informasi yang dikonfirmasi.
c. Ketika jumlah item yang diuji tidak banyak, namun nilainya material.
d. Ketika jumlah item yang diuji banyak, namun nilainya kurang material.
67. Terdapat dua jenis statistik dasar yang dapat digunakan untuk menganalisis informasi audit yang telah ditentukan, yaitu deskriptif dan inferensial. Pernyataan yang tepat mengenai kedua jenis statistik tersebut adalah ...
a. Statistik deskriptif memberikan hipotesis terhadap beberapa data yang diperoleh auditor melalui pengamatan.
b. Statistik deskriptif adalah bidang ilmu pengetahuan statistik yang mempelajari tata cara menganalisis dan mengevaluasi data yang diperoleh dalam penelitian.
c. Statistik inferensial meliputi penarikan kesimpulan tentang suatu populasi dengan mengamati sampel dari populasi tersebut.
d. Penggunaan metode statistik inferensial memungkinkan auditor untuk menarik kesimpulan atas item atau sample yang diteliti, namun tidak dapat melakukan generalisasi berdasarkan hasil sampling tersebut.
68. Berikut ini yang bukan merupakan kegunaan dari ‘analisis varian’ adalah ...
a. Membandingkan data keuangan serupa pada periode saat ini degan data keuangan periode sebelumnya.
b. Menelusuri perbedaan, perkembangan, dan hubungan antar data dari waktu ke waktu.
c. Membandingkan tujuan suatu kegiatan atau proses yang diaudit dengan tujuan organisasi.
d. Menganalisis faktor penyebab perbedaan antara hasil yang direncanakan dengan hasil aktual.
69. Salah satu jenis rasio keuangan yang sering dianalisis oleh auditor adalah ‘rasio likuiditas’, yaitu..
a. Ukuran yang menunjukkan seberapa banyak utang perusahaan atau organisasi yang diungkapkan dalam neraca, serta bauran antara utang dan ekuitas (modal).
b. Ukuran yang mengindikasikan kemampuan perusahaan atau organisasi untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.
c. Ukuran yang mengindikasikan kemampuan perusahaan atau organisasi untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
d. Ukuran yang mengindikasikan kemampuan perusahaan atau organisasi untuk menghasilkan laba melalui pemanfaatan aset-asetnya.
70. Terdapat beberapa jenis benchmarking yang dapat dilakukan dalam menganalisis kinerja klien, salah satunya adalah ‘benchmaring industri’, yaitu ...
a. Membandingkan suatu ukuran dengan ukuran yang ada pada organisasi yang merupakan terbaik dalam industri untuk fungsi tersebut.
b. Membandingkan proses dalam sebuah kegiatan atau operasi terhadap proses dengan ciri yang serupa namun pada industri yang berbeda.
c. Membandingkan suatu ukuran dengan ukuran serupa dari perusahaan pesaing, balk yang berada dalam lingkup lokal, nasional, maupun global.
d. Membandingkan suatu proses dengan proses lain yang serupa dalam industri yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar